Kisah-kisah Unik Tentang Orang Buna di Lamaknen, Belu, NTT

Identitas Saya

Foto saya
Atambua, Timor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Hidup hanya bisa disyukuri. Banyak hal di luar jangkauan pikir saya, bukan karena Tuhan tidak percaya kekuatanku melainkan karena Tuhan mengasihi ku secara pasti. Keempat saudara/i ku telah kembali secepat itu, membuat orang menduga kematianku akan secepat itu pula. Tetapi lain dugaan manusia, Allah punya rencana tersendiri bagiku hingga saat ini. Kepadaku malah diserahkan 4 anak menggantikan kehadiran ke-4 saudara/i ku yang telah pergi....justru setelah menikah dengan Maria Ansila tanpa kehadiran ayah dan ibu kandungku. Sejak 2003 yang lalu saya bekerja di SMAK Suria Atambua sebagai guru. Dan pada Agustus 2017 mendapat tugas baru di SMAN 2 Tasifeto Timur di Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu.

Selasa, 19 Juli 2016

Tubi Lai

Tubi, sejenis roti terbuat dari tepung beras. Biasanya dibakar sehingga memiliki aroma khas, apalagi dibakar di atas tungku kayu api. Namun hal-hal mendetail mengenai acara "tubi lai" saya tidak tahu dengan jelas. Saya akan berusaha mencari informasi lebih lengkap tentang acara yang satu ini. Seingat saya, acara ini ada kaitannya dengan penghormatan bagi leluhur yang telah meninggal dunia. Tubi itu diletakkan di atas kuburan, lalu setelah doa dan ungkapan-ungkapan tertentu didaraskan, "tubi" bisa dimakan oleh anggota keluarga yang hadir. Ketika saya berusia 4 tahun, di tempat kelahian saya di Fulur,Lamaknen, acara "tubi lai" dipadukan dengan misa meriah dirayakan di Hulul Tas,tempat kampung tradisional yang sudah lama tidak dihuni lagi. Masih ingat baik, sebelum dikonsumsi oleh anggota keluarga yang ada, Pater Ernest Barth, SVD mereciki umat yang ikut perayaan ekaristi serta semua "tubi" yang dipersembahkan di atas kuburan keluarga dengan air berkat. Apakah ini bernuansa inkulturatif?

Pengikut